Validasi Metode Analisis untuk Metode Spektrofotometri

Validasi Metode Analisis

Definisi dari validasi metode adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Jadi yang diuji adalah metode yang akan kita buat untuk menentukan suatu sampel atau kadar obat bukan untuk mengetahui alat spektro itu sendiri apakah layak digunakan.

spektrofotometer SHIMADZU

 

Parameter uji validasi metode dapat bervariasi tergantung prosedur analitik. Berikut 4 kategori yang dapat digunakan untuk pemeriksaan produk farmasetk:

a). Kategori I

Metode analitik untuk komponen utama dari substansi obat atau bahan aktif (termasuk bahan pengawet) pada produk akhir farmasetik

b) Kategori II

Metode analitik untuk menetapkan cemaran dalam bahan baku

c) Kategori III

Metode analitik untuk menentukan karakteristik obat (misalnya: uji disolusi)

Sumber Harmita, 2004

Jika dilihat dari tabel tidak semua parameter validasi dilakukan, bisa dilakukan bisa tidak tergantung termasuk kategori apakah penelitian yang sedang dilakukan. Berikut beberapa validasi metode yang penting dilakukan jika memakai metode spektrofotometri.

1. Linieritas

Linieritas adalah kemampuan metode analisis yang memberikan respon yang secara langsung. didalam uji linieritas dapat dilihat hasil dari perhitungan matematik antara konsentrasi dan absorbansi. Sebagai parameter adanya hubungan linier digunakan koefisien korelasi r pada rumus regrenesi linier Y= a + bX. Hasil yang ideal jika nilai b = 0 dan r =+1 atau -1 biasanya tergantung arah garis. Untuk lebih jelasnya mengenai kurva baku bisa dibaca cara mudah membuat kurva baku. Hasil nilai r yang dihasilkan dari kurva baku dapat juga dibandingkan dengan tabel r dengan taraf kepercayaan 95%. Jika r hitung lebih besar (>) dari r tabel maka linieritasnya baik dan dapat digunakan untuk perhitungan akurasi dan presisi. 

2. Keseksamaan (precision)

Keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajt kesesuaian antara hasil uji individiual yang dilakukan secara berulang. Prosedur misal kita memakai 3 konsentrasi yaitu 2, 4 dan 6 ppm kemudian masing-masing konsentrasi diukur dengan spektrofotometer sebanyak 6 kali. Keseksamaan ditentukan sebagai simpangan baku (SB) / standar deviasi (SD). Contoh perhitungan bisa dilihat pada gambar berikut.

perlu diingat bahwa syarat dari hasil perhitungan presisi adalah < 2%

3.Kecermatan (accuracy)

Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya. Beberapa cara yang bisa digunakan adalah dengan metode simulasi (spiked-placebo recovery), metode penambahan bahan baku (standard addition method) atau yang mudah adalah menggunakan metode akurasi baku dan di ekspresikan dengan menghitung presentasi recovery. 

Contoh: Dalam membuat kurva baku biasanya menggunakan 5 deret baku seri, misalnya 2, 4, 6, 8 dan 10 ppm ini menurut perhitungan. Hasil dari perhitungan kita 2 ppm masukkan ke persamaan regresi, apakah hasilnya tetap 2 ppm?.

Persamaan regresi yang didapat y = 0.0816x + 0.0603

2 ppm dengan nilai absorbansi = 0.235

x = 0.235-0.0603

x =  0.1747

x = 0.1747 : 0.0816

x = 2.14 ppm Jadi hasil pengukuran didapat 2.14 ppm

Recovery = Kadar terukur / Kadar Sebenarnya x 100 %

Recovery = 2.14 ppm / 2 ppm x 100 %

Recovery = 107 %

Hasil persyaratan untuk untuk presentasi recovery untuk keperluan analisis dikatakan memenuhi persyaratan jika menunjukkan presentasi 80-110%.

3. Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantifikasi (LOQ)

Batas deteksi (LOD) didefinisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat dideteksi, meskipun tidak selalu dapat dikuantifikasi. Batas deteksi merupakan batas uji yang sepesifik menyatakan analit di atas atau dibawah nilai tertentu.

Batas kuantifikasi (LOQ) didefinisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima pada kondisi operasional metode yang digunakan. Cara penentuan LOD dan LOQ dapat dilihat pada tabel berikut:


 b = arah garis linier (kepekaan arah) dari kurva antara respon terhadap konsentrasi, slope (b pada persamaan garis y = a + bx)

Perlu diperhatikan bahwa untuk nilai simpangan baku n- 1 sedangkan untuk penentuan Sy maka n-2

 

 


Pustaka:

Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. MIK. Hal 117-135

Wisyudaningsih B. 2012. Studi Preformulasi: Validasi Metode Spektrofotometri Ofloksasin Dalam Larutan Dapar Fosfat. Stomatognatic (J.K.G. Unej). 9. 2.Hal 77-81




Komentar

Postingan Populer

Cara Mudah Membuat Grafik Kurva Baku (Konsentrasi VS Absorbansi)

Cara Uji Disolusi dan Perhitungan

Nasib S1 Farmasi Terkini Tidak Dapat Mengurus STR