Hipertensi (Tekanan darah Tinggi)
Adalah suatu keadaan dimana seseorang jika diukur tekanan darahnya didapatkan lebih dari 140 mmHg untuk sistolik dan tekanan darah lebih dari 90 mmHg untuk diastolik
Sistolik = Tekanan saat jantung berkontraksi untuk memompa darah ke seluruh tubuh
Diastolik = Tekanan saat otot jantung berelaksasi sebelum kembali memompa
Hipertensi dikelompokkan menjadi 2 jenis berdasarkan penyebabnya yaitu Hipertensi Primer dan Hipertensi Skunder
Hipertensi Primer (bisa disebabkan gangguan stres, stres karena pekerjaan dll biasanya lebih banyak dialami oleh wanita)
Hipertensi Skunder (Hipertensi yang dapat diobati kasus hipertensi ini hanya sekitar 5-10%) contoh: seseorang yang bermasalah dengan ginjal, seseorang yang sedang mengkonsumsi pil KB dan seseorang mengidap tumor otak
Penatalaksaan Hipertensi secara Non Farmakologi (OBAT)
1. Penurunan Berat Badan
Usahakan berat badan dijaga, kontrol kualitas makanan dengan memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan dengan rekomendasi 5 jenis buah dan sayur setiap hari
2. Mengurangi Asupan Garam
Konsumsi garam berlebih akan meningkatkan jumlah natrium dalam sel sehingga mengganggu keseimbangan cairan. Masukknya cairan ke dalam sel akan mengecilkan diameter pembuluh darah sehingga jantung harus memompa darah lebih kuat. Sehingga diet garam perlu dilakukan bagi penderita hipertensi.
3. Olah Raga
Olah raga yang disarankan adalah jalan kaki 2-3 km dengan dilakukan secara teratur dengan durasi waktu 30-60 menit minimal 3 kali per minggu, cara ini dapat menolong penurunan tekanan darah.
4. Mengurangi Konsumsi Alkohol dan Merokok
DAUN SALAM
Sudah tidak asing lagi dengan tanaman ini, jika kita melihat didapur atau resep sayur biasanya ditambah dengan daun salam untuk penyedap masakan dengan aroma khas yang dimilikinya.
Pengobatan dengan daun salam sudah umum digunakan oleh msyarakat. Menurut beberapa penelitian kandungan daun salam mengandung: senyawa steroid, fenolik, saponin, flavonoid dan alkaloid.
Senyawa yang unggul dari beberapa kandungan tersebut adalah Flavonoid. Jenis flavonoid daun salam adalah kuersetin dan fluoretin.
Flavonoid, beberapa pustaka manfaat flavonoid adalah sebagai antivirus, antimikroba, antialergik, antiplatelet, anti inflamasi, anti tumor dan antioksidan.
Masyarakat pada umumnya menggunakan daun salam sebagai pengobatan diare, tekanan darah tinggi, kolesterol total dsb.
Beberapa Penelitian Tentang Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Hipertensi Adalah Sebagai Berikut:
1. Asih SW 2018
Meneliti pengaruhnya rebusan daun salam terhadap Lansia, dengan memberikan rebusan daun salam sehari 2 kali selama 2 minggu. Hasil yang didapat daun salam mempengaruhi penurunan tekanan darah sistolik dan tidak mempengaruhi tekanan darah diastolik.
2. Hidayat Dkk 2018
Meneliti dengan 30 responden yang diberi rebusan daun salam. Daun salam yang digunakan sejumlah 10 lembar dan selanjutnya direbus dengan menggunakan 300 ml air menyusut kira-kira sampai 200 ml. Kemudian air rebusan diminum masing-masing 100 ml diminum pagi dan sore hari. Hasil penelitian menyebutkan daun salam berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi.
Masih banyak lagi penelitian mengenai pengaruh rebusan daun salam. Hipertensi jangan dianggap remeh karena hipertensi yang tidak terkontrol akan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan. Hipertensi dapat menyumbat arteri yang memasok darah dan oksigen ke otak, sehingga menyebabkan stroke.
Selain itu, hipertensi dapat menyebabkan kerusakan ginjal, yang menyebabkan gagal ginjal. Mencegah lebih baik daripada mengobati, selalu kontrol tekanan darah anda agar tidak fatal jika terjadi komplikasi.
Pustaka:
Kemenkes RI 2019. Pedoman penyusunan kefarmasian pada hipertensi
Novira dan Febrina. 2018. Tinjauan Aktivitas Farmakologi Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp)
Komentar
Posting Komentar