3 Langkah Sebelum Ekstraksi Tanaman

3 Langkah Sebelum Ekstraksi Tanaman

Ekstraksi merupakan proses penarikan kandungan kimia yang dapat larut dari suatu serbuk simplisia tanaman, sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut. Hasil dari proses rangkaian ekstraksi adalah ekstrak. Sebelum melakukan ektraksi  sebaiknya lakukan beberapa langkah agar ekstrak dan kandungan senyawa yang dihasilkan didapatkan secara optimal.

1. Tentukan Target Kandungan Tanaman Yang Akan di Ekstraksi

Kandungan senyawa metabolit skunder yang ada pada tanaman diketahui dulu sifat dan karakternya secara study literatur. Jika senyawa tanaman yang ditargetkan adalah golongan flavonoid maka metode yang aman menggunakan maserasi. Senyawa flavonoid merupakan senyawa yang tidak tahan panas dan mudah teroksidasi pada suhu tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayah dkk dengan mengoven ekstrak biji juwet dengan pemanasan dengan suhu 110 C selama 30 menit menurunkan kadar senyawa flavonoid sebesar 13,29%.

MENGENAL TANAMAN OBAT DI BATU MATERIA MEDIKA MALANG CEK!!!

2. Tentukan Metode Yang Tepat

Metode ekstraksi dibedakan menjadi 2 kelompok atau biasa disebut cara dingin dan cara panas. Ekstraksi cara dingin meliputi maserasi, perkolasi.

Cara Dingin

Maserasi merupakan cara ektraksi yang sederhana, dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari (etanol, metanol, n hexana dll). Prinsip dari maserasi adalah cairan penyari akan menembus dinding sel kemudian masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut karena perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif didalam sel dengan yang diluar sel. Maserasi biasanya dilakukan dengan jumlah penyari sebanyak  70% dan 30% sisanya digunakan untuk remaserasi. Didalam melakukan maserasi maka seringlah mengaduk rendaman tersebut.

Kerugian yang umum ditimbulkan dari cara maserasi adalah: Membutuhkan waktu yang lebih lama dan penyarian yang kurang maksimal,

Maserasi

Perkolasi adalah proses penyarian simplisia dengan menggunakan alat perkolator. Perkolasi bertujuan supaya zat berkhasiat dapat tertarik seluruhnya dengan mengalirkan pelarut yang selalu baru.

KUNJUNGAN KE INDUSTRI OBAT TRADISIONAL CEKK!!!

Cara Panas

Metode ini pastinya melibatkan pemanasan saat proses penyarian. Dengan adanya pemanasan otomatis akan mempercepat proses penyarian dibanding cara dingin. Metode cara panas diantaranya yaitu Reflux, Soxhlet, Infusa

Reflux metode ini digunakan jika dalam saat proses penyarian menggunakan senyawa volatil. Prinsip metode ini adalah pelarut yang digunakan akan menguap pada suhu tinggi, namun akan didinginkan menggunakan kondensor dan turun lagi ke wadah, sehingga pelarut akan tetap ada selama penyarian berlangsung.

Soxhlet metode ini mempunyai prinsip dimana proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan secara berulang -ulang, sistem penyarian ini dihentikan jika simplisia yang disari sudah tidak menghasilkan warna dan terjadi beberapa siklus.

Infusa/ Infundasi merupakan suatu metode menggunakan pelarut air dengan suhu 90 C dilakukan selama 15 menit. Rasio antara berat simplisia dengan air adalah 1:10 artinya, jika berat bahan 100 g maka air yang ditambahkan adalah 1000 ml.

Proses infundasi dengan menimbang sejumlah serbuk  simplisia kemudian dipanaskan dalam panci dengan air secukupnya selama 15 menit terhitung mulai suhu 90 C sambil sesekali diaduk. Saring selagi panas dengan kain fanel, tambahkan air panas untuk mengganti disaat menguap sampai volume yang diinginkan.

3. Tentukan Jenis Pelarut

Penentuan pelarut lagi-lagi dilihat metabolit skunder apakah yang akan jadi target bersifat polar atau non polar. Sifat pelarut umumnya dari polar sampai non polar. Beberapa pelarut organik yang biasanya digunakan dalam proses ekstraksi adalah methanol, ethanol, ethil asetat dll. Masing-masing pelarut mempunyai kelebihan yang sangat bervariasi, karena akan mempengaruhi hasil metabolit skunder yang disari.  Kombinasi pelarut merupakan jalan mencari komposisi yang optimal saat penyarian misalkan mencampur antara etanol dikombinasi dengan air dengan konsentrasi tertentu misal 70%. Kombinasi etanol dengan konsentrasi tersebut merupakan pelarut yang "UNIVERSAL" dimana sebagian besar metabolit yang terkandung pada tanaman tersari oleh etanol dengan konsentrasi 70%.

jenis-jenis pelarut
 

Perlu diperhatikan jenis pelarut apakah bersifat PA (Pro Analisis), Teknis atau Grade Farmasi. Harga pelarut menyesuaikan grade tersebut. Jika temen-temen tujuannya hanya ekstrasi awal saya sarankan adalah menggunakan pelarut etanol 70%. Etanol 70% efektif dalam penyarian dasar menurut penelitian.







Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer

Cara Mudah Membuat Grafik Kurva Baku (Konsentrasi VS Absorbansi)

Cara Uji Disolusi dan Perhitungan

Contoh Soal UKAI Industri dan Teknologi Sediaan Farmasi