Cepat dan Tanggap Mengatasi Diare Pada Anak

Jangan Menganggap Remeh Pada Anak Diare

Menyepelekan diare pada anak berarti mengancam nyawa anak itu sendiri. Menurut data terbaru diare merupakan faktor ketiga penyebab kematian anak dibawah umur 5 tahun. Dikatakan anak menderita diare jika mengalami BAB lebih dari tiga kali dan bentuk tinja yang dikeluarkan lembek atau berbentuk cair.

Diare dapat disebabkan oleh Bakteri, Virus, Parasit serta protozoa dan dapat ditularkan lewat oral. Tingkah laku anak usia dibawah 5 tahun yang masih suka memasukkan sesuatu / mainan ke mulut merupakan jendela bakteri penyebab diare masuk ke dalam tubuh.

 

Menurut WHO ada 5 langkah dalam mengatasi diare yaitu:

1. Berikan Oralit

Pemberian larutan oralit sebanyak 10 ml /kgbb tiap BAB, untuk mencegah dehidrasi. cara membuat oralit secara mandiri dengan menyiapkan air putih hangat 200 ml, garam 1/4 sendok makan gula 1 sendok makan aduk ketiga bahan tersebut dan larutan oralit siap disajikan.

 Pembagian dehidrasi dibagi dalam 3 klasifikasi:

a. Diare tanpa dehidrasi : ditandai dengan keadaan umum normal, mata normal, rasa haus normal dan kulit ditekan akan kembali normal.

b Diare Dehidrasi ringan : ditandai dengan keadaan umum gelisah, rewel, mata kelihatan cekung, haus dan ingin minum banyak, jika kulit ditekan kembali lambat.

c. Diare dehidrasi berat : ditandai dengan keadaan lesu, lunglai sampai tidak sadar, mata cekung, tidak bisa minum atau malas minum, kulit ditekan akan kembali lebih dari 2 detik.

 2. Secara Parenteral

Butuh bantuan khusus jika ingin memberikan sebuah sediaan farmasi secara parenteral. Untuk tahap ini pasien sudah mengalami dehidrasi berat dengan atau tanpa adanya syok sehingga harus cepat diberikan sediaan parenteral. Bayi yang usianya < dari 12 bulan diberikan RL (Ringer Laktat) sebanyak 30 ml/KgBB selama satu jam. 

3. Pemberian tablet zink

Fungsi pemberian zink adalah untuk mengurangi durasi diare, menurunkan resiko keparahan penyakit, Secara data ilmiah zink dapat menurunkan jumlah frekuensi dari BAB (Buang Air Besar), volume tinja dan mengurangi resiko dehidrasi.  Pemberian zink selama 10-14 hari dapat mengurangi durasi dan keparahan diare. Untuk pemeliharaan mencegah diare zink dapat diberikan dengan dosis 10 mg/hari untuk usia < 6 bulan dan 20 mg/hari untuk usia lebih dari 6 bulan.

4. Pemberian Nutrisi yang Adekuat

 Pemebrian ASI pada balita diupayakan diberikan saat diare karena berfungsi menggantikan nutrisi yang hilang saat diare. Pemberian makanan yang rendah serat perlu ditingkatkan dengan jumlah sedikit > dari 6 kali sehari. Pemberian nutrisi ini dapat mencegah terjadinya gangguan keseimbangan gizi, menstimulasi perbaikan usus dan mengurangi keparahan diare.

5. Pemberian Antibiotik yang Selektif

Pemberian antibiotik dilakukan segera jika sudah mengalami beberapa kondisis berikut

  • Setelah didapatkan data lab hasil dari pemeriksaan tinja ternyata terdapat adanya bakteri penyebab diare
  • Diare sudah dialami selama 10 hari lebih dengan kecurigaan penyebabnya adalah bakteri E.Coli
  • Terjadi diare karena infeksi salmonella, biasanya terjadi demam tinggi dengan suhu tubuh lebih dari 37,5 C

 

Edukasi Kepada Seluruh Orang Tua

Jika diare yang diderita anak dan menunjukkan gejala seperti:  demam, tinja berdarah, makan atau minum sedikit (kadang tidak mau sama sekali) terlihat sangat kehausan / lemah lesu, frekuensi untuk BAB meningkat dan tinja encer, dan belum terdapat tanda-tanda kesembuhan maka anak harus segera dibawa ke Puskesamas, Dokter atau ke Rumah Sakit.

Pemberian antiemetik dan antidiare kurang bermanfaat dan kemungkinan menyebabkan terjadinya komplikasi jika tidak berkompeten dalam hal ini.

Pemberian produk probiotik memberikan manfaat mengurangi durasi diare. Probiotik lebih efektif jika penyebab terjadinya diare adalah oleh virus dan kurang tepat jika diare disebabkan oleh bakteri.


Pusataka:

Kemenkes RI. 2011. Situasi Diare di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Triwulan II

Indriyani DPR dan Putra IGNS. 2020. Penanganan terkini diare pada anak


Komentar

Postingan Populer

Cara Mudah Membuat Grafik Kurva Baku (Konsentrasi VS Absorbansi)

Cara Uji Disolusi dan Perhitungan

Contoh Soal UKAI Industri dan Teknologi Sediaan Farmasi