ETNOFARMASI KEDIRI

 
 
Pemanfaatan alam sebagai bahan untuk obat obatan sudah turun temurun dilakukan untuk mengobati segala jenis penyakit sebelum ditemukan obat-obatan secara modern. 
 
Kurangnya dokumentasi mengenai penggunaan tumbuhan obat oleh suatu etnis menyebabkan sulitnya pelestarian obat tradisioanl tersebut.
 
Kelemahan metode turun-temurun adalah terputus data karena seorang kerabat, anak atau cucu tidak mau meneruskan ilmu kakeknya atau neneknya mungkin dianggap kuno ataupun kurang praktis. Berbeda dengan obat moderen mudah didapat tidak perlu mencari tanaman yang mungkin sudah punah keberadaannya.

potensi tanaman di air terjun Irenggolo

Suatu metode dalam pencarian dan penggalian data penggunaan obat tradisional oleh suatu kelompok atau etnis tertentu dengan sebutan ETNOFARMASI

Etnofarmasi dilakukan untuk penelusuran mengenai bahan-bahan obat tradisional dan cara penggunaan sebagai penciri budaya tertentu dibanding daerah yang lain.

Kira-kira ilmu apa yang terkait dengan Etnofarmasi? etnofarmasi menggabungkan antara istilah farmasi dan budaya dalam pemanfaatan obat tradisional didaerah tertentu sebagai penciri khas. 

Disiplin ilmu dalam Etnofarmasi tidak terbatas pada ilmu botani dan farmakologi tetapi menggabungkan disiplin ilmu yang lain seperti (fitokimia, galenika, penghantaran obat, toksikologi, klinis dan aspek penelitian tumbuhan  obat.

Kegiatan pelaksanaan dalam Etnofarmasi meliputi : identifikasi, klasifikasi dan pengelompokan kategori dalam pengobatan (etnobiologi, etnofarmasetika, etnofarmakologi dan etnomedicine)

Kediri memiliki sejarah kerajaan yang luar biasanya  otomatis para leluhur yang dahulu memanfaatkan bahan alam sebagai obat-obatan. Seorang tabib akan mengolah bahan alam untuk keperluan pengobatan keluarga kerajaan.

Kajian etnobotani telah dilakukan oleh Azizah N pada tahun 2017 yang dilakukan disekitar hutan sumber podang

Metode penelitian yang dilakukan oleh Azizah N dengan cara observasi dengan menggali kepada 42 responden yang terdiri dari sesepuh, masyarakat, tabib dan ketua Instansi Taman Medis Tradisional Botanic Garden. 

Hasil dari penelitian ternyata masyarakat menggunakan bagian tanaman berupa batang, daun, akar buah, bunga, rimpang, biji dan umbi. Adapun cara pengolahan obat tradisional dengan direbus, dimakan langsung, ditumbuk, dioles, direndam dan dibakar. 

Menurut hasil observasi yang sering digunakan masyarakat sumber podang adalah keluarga zingiberaceae seperti jahe, kunir, kencur, temu giring, temu lwak dan temu giring.  Alasan masyarakat menggunakan tanaman ini dikarenakan mudah didapat, murah dan sudah diwariskan oleh para leluhur secara turun temurun.

Secara tradisional keluarga zingiberaceae telah lama digunakan yang berfungsi sebagai antibakteri, antiinflamsi, analgesik dll. Selain itu tumbuhan ini gak kalah penting yaitu memiliki khasiat antioksidan untuk mengetahui apa itu antioksidan silahkan dibaca. 

Zingiberaceae merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan. Ada 4 genus terbanyak ditanam di Indonesia yaitu Alpinia atau disebut laos (4,37%), Curcuma atau disebut kunyit (53,64%), Kampferia atau disebut kencur (3,41%) dan Zingiber atau disebut jahe  (35,48%).

Untuk mengolah tanaman zingeberaceae dijadikan minuman kesehatan dapat dibaca tentang uraian pengolahan jahe dan kunyit untuk detoksifikasi tubuh. Selain pemanfaatan untuk bahan-bahan dari alam tidak lupa mempelajari tentang cara mempersiapkan simplisia sebelum diguanakan sebagai jamu kesehatan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Titiek setyawati di tahun 2009, masyarakat di kabupaten Kediri yang bertempat tinggal di kawasan hutan cagar alam Manggis dan Besowo telah memanfaatkan tanaman sebagai obat.

Adapun tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan obat seperti: 

a. Kemiri

Bagian yang digunakan pada tanaman ini adalah kulit kayu, batang getah dan daun. Kulit kayu kemiri pada masyarakat iasanya digunakan untuk mengobati sakit perut. Getah dicampur dengan santan kelapa untuk pengobatan scrofula. Sedangkan daun muda untuk mengobati penyakit usus buntu.

b. Pule

c. Wuni, tempuran

d. Bendo

e. Rau

f. Poh gunung

g. Kedawung

h. Joho

Pustaka:

Setyawati T. 2009. Kajian Etnobotani Di Beberapa Kawasan Hutan Cagar Alam, Jawa Timur. Hal: 114-123

Azizah N. 2017. Kajian etnobotani tanaman berkhasiat obat di sekitar hutan Sumber Podang Kediri Jawa Timur

Oktoba Z. 2018. Studi etnofarmasi tanaman obat untuk perawatan dan penumbu rambut pada beberapa daerah Indonesia. Jurnal Jamu Indonesia. 81-88









Komentar

Postingan Populer

Cara Mudah Membuat Grafik Kurva Baku (Konsentrasi VS Absorbansi)

Cara Uji Disolusi dan Perhitungan

Contoh Soal UKAI Industri dan Teknologi Sediaan Farmasi