PKL (Praktik Kerja Lapangan ) Mahasiswa Farmasi

PKL (Praktik Kerja Lapangan ) Mahasiswa Farmasi

PKL (Praktek Kerja Lapangan) merupakan sebuah kegiatan  pembelajaran untuk mahasiswa khususnya farmasi terutama di pelayanan kefarmasianbaik apotek, puskesmas atau RS (Rumah Sakit). Mahasiswa farmasi akan mempelajari kompetensi apa yang harus didapat ketika melakukan Praktek Kerja Lapangan.

pembukaan PKL di Rs Prof dr Soekandar Mojosari

 PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK CEK!!!

Dibawah supervisi Apoteker, Tenaga Vokasi Farmasi akan mendapatakan pemebelajaran ketika PKL diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Manajemen pengelolaan sediaan farmasi dan alkes

- Perencanaan
membuat usulan perencanaan pengadaan sediaan farmasi dengan memperhatikan  pola penyakit, kemampuan masyarakat dan budaya masyarakat

- Pengadaan
kegiatan yang dilakukan meliputi memeriksa stok sediaan farmasi, memeriksa dan melaporkan sediaan farmasi yang mendekati waktu kadaluarsa, memeriksa dan melaporkan sediaan farmasi sesuai pola pengadaan.

- Penerimaan
 memeriksa sediaan farmasi dan alat kesehatan yang datang sesuai dengan spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima

- Penyimpanan
 kegiatan didalamnya meliputi menyimpan obat/bahan obat dalam wadah asli pabrik, semua obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai sehingga terjamin keamanan dan stabilitasnya, sistem penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan bentuk sediaan dan kelas terapi obat serta disusun secara alfabetis, pengeluaran obat memakai sistem FEFO (First Expire First Out) dan FIFO (First In First Out)

- Pendistribusian
Pengeluaran oabat memakai sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (Fisrst Expire First Out)

- Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah persediaan sesuai kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan sistem pemesanan atau pengadaan, penyimpanan dan pengeluaran. Pengendalian dilakukan menggunakan pencatatan menggunakan kartu stock baik secara manual ataupun elektronik. Kartu stock sekurang-kurangnya memuat nama obat, tanggalkadaluarsa, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran dan sisa persediaan.

- Pencatatan dan pelaporan
Pencataan dilakukan pada setiap proses pengelolaan sediaan Farmasi, ALKES dan BMHP meliputi pengadaan (surat pesanan, faktur), penyimpanan (kartu stock), penyerahan (nota atau struck penjualan) dan pencatatan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.
 
Pelaporan terdiri dari pelaporan iternal dan eksternal.
Pelaporan internal merupakan pelaporan yang digunakan untuk kebutuhan manajemen apotek, meliputi keuangan, baranag dan laporan lainnya. Pelaporan eksternal merupakan pelaporan yang dibuat untuk memenuhi kewajiban sesuai ketentuan peraturan perundnagundangan meliputi pelaporan narkotika pelayanan resep dan alat kesehatan
pembukaan PKL Apotek Kimia Farma


 
 
2. Pelayanan Farmasi Klinik
 
- Pengkajian resep
Pengkajian resep menurut standar pelayanan kefarmasian terdiri dari administratif, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis. Untuk TVF (Tenaga Vokasi Farmasi) yang wajib dikuasai adalah kajian administratif dan kesesuaian farmasetik.
 
 
- Dispensing Obat
Disepensing obat dikelompokkan menjadi 2 yaitu penyiapan dan penyerahan
 
a. Penyiapan
- menyiapkan obat sesuai dengan permintaan resep dan menghitung kebutuhan obat
- mengambil obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan dengan memperhatikan nama obat, tanggal kadaluarsa dan keadaan fisik obat
- melakukan peracikan obat bila diperlukan
- memberikan etiket sekurang kurangnya meliputi: warna putih untuk obat dalam/oral, warna biru untuk obat luar atau obat suntik
- menempelkan label " kocok dahulu" pada sediaan bentuk suspense atau emulsi
- memaukkan obat ke dalam wadah yang tepat dan terpisah untuk obat yang berbeda untuk menjaga mutu obat dan menghindari penggunaan yang salah

b. Penyerahan
- sebelum obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan pemeriksaan kembali mengenai penulisan nama pasien pada etiket, cara pengunaan serta jenis dan jumlah obat (kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep)
- memanggil nama dan nomor tunggu pasien
- memeriksa ulang identitas dan alamat pasien
- menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat dan hal-hal yang terkait dengan pbat antara lain manfaat obat, makanan dan minuman yang harus dihindari, kemungkinan efek samping, cara penyimpanan obat dll


- penyerahan obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengna cara yag baik, mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat mungkin emosisnya tidak stabil
- memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien atau keluarganya
-membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf apoteker (apabila diperlukan)
- menyimpan resep pada tempatnya

 



Komentar

Postingan Populer

Cara Mudah Membuat Grafik Kurva Baku (Konsentrasi VS Absorbansi)

Cara Uji Disolusi dan Perhitungan

Contoh Soal UKAI Industri dan Teknologi Sediaan Farmasi